Minggu, 30 Juni 2013

BAB I
Laporan praktikum hama dan penyakit ikan

PARASIT IKAN GABUS

DI
SUSUN

OLEH : KELOMPOK II

                                                                
NAMA:
ROMI ANDRIAN
RISA ZUMIANTI
T.ANDI IRAWAN
WAWAN TRISNAWAN
AN.MAHDI
AYU FITRI
ANDIKA
                                     



FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH ACEH BARAT
2013



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang.
Perikanan dan Kelauatan adalah salah satu sektor ekonomi yang sangat strategis bagi perkembangan pembangunan Indonesia melalui kegiatan ekspor produk perikanan. Saat ini pemerintah berusaha menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu sektor andalan yang diharapkan mampu mengeluarkan bangsa Indonesia dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Pembangunan sektor kelautan dan perikanan bertujuan untuk menyediakan protein hewani pada makanan dan bahan mentah bagi industri perikanan, meningkatkan pendapatan petani ikan, menciptakan kesempatan kerja dan bisnis dan meningkatkan devisa negara melalui promosi ekspor produk perikanan budidaya, dan dukungan daerah sebagaimana pembangunan nasional berkelanjutan.
Seiring dengan peningkatan peran sektor ini dalam pembangunan nasional, ekses negatif yang ditimbulkannya terhadap lingkungan pun semakin meningkat akibat usaha intensifikasi tanpa mengindahkan daya dukung lingkungan dan rendahnya efektifitas upaya pencegahan dan pengendalian. Salah satunya berupa serangan hama dan penyakit ikan yang menjadi penyebab utama kegagalan dalam usaha budidaya
Umumnya wabah penyakit yang menyerang ikan dikolam disebabkan oleh kesalahan manusia dalam mengelola lingkungan kolam. Jarang sekali dijumpai adanya serangan penyakit terhadap ikan yang dipelihara di kolam-kolam yang terawat baik.. Kerugian yang diderita karena serangan penyakit sebenarnya dapat dihindari apabila petani ikan tersebut mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi hama dan penyakit.
Makah dari itu dilakukan praktikum hama dan penyakit ikan supaya mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan identifikasi khususnya identifikasi parasit.

1.2  Maksud Dan Tujuan Pratikum
Maksud dari praktikum ini agar Mahasiswa  dapat mengetahui dan mengamati tentang jenis jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit dan bakteri pada ikan budidaya.
Tujuan dari praktikum ini agar mahasiswa dapat melakukan untuk mendeteksi dan mediagnosa berbagai jenis parasit dan bakteri pada ikan serta melihat berbagai jenis pengaruh serangan parasit dan bakteri terhadap ikan budidaya.


 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hama
Hama merupakan pengganggu yang dapat menurunkan produksi budidaya ikan. Ukuran hama biasanya lebih besar dan menjadi kompetitor maupun predator bagi ikan yang dibudidayakan. Pemberantasan hama sangat perlu dilakukan untuk menghindari menurunnya hasil produksi. Pemberantasan hama dapat dilakukan secara mekanis dan kimia. Pemberantasan secara mekanis dilakukan  dengan mematikan hama pada saat pengeringan, sedangkan dengan cara kimia dilakukan degan memberikan bahan kimia tertentu yang dapat membunuh hama.

Kasus penyakit ikan tidak hanya disebabkan oleh satu penyebab saja, akan tetapi merupakan hasil akhir dari beragam sebab akibat interaksi antara inang (termasuk didalamnya kondisi fisiologis, reproduksi, dan tingkat perkembangan individu), lingkungan perairan, dan pathogen (Snieszko, 1974dalam FAO dan NACA, 2001).
Dibawah kondisi akuakultur, ketiga faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap kerentanan inang terhadap penyakit. Faktor lingkungan perairan tidak hanya mencakup air dan komponen-komponennya (misalnya oksigen, pH, temperatur, racun, dan limbah) akan tetapi juga mencakup manajemen akukultur yang lain (misalnya penanganan, perlakuan dengan obatobatan, prosedur transportasi ikan, dll).

2.2. Parasit
Parasit adalah organisme yang hidupnya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ditempatinya (inangnya) dan menyebabkan penyakit (Noble and Noble,1976). Parasit dapat merugikan inangnya karena mengambil makanan pada tubuh inangnya ( Schimidt and Robert,1977) selain itu, parasit adalah suatu organisme yang mengambil bahan untuk kebutuhan metabolismenya (makanan) dari tubuh inangnya dan merugikan bagi inang tersebut. Sehingga parasit tidak dapat hidup lama di luar tubuh inangnya (Alifuddin, 2004). Menurut Supriyadi (2004) berdasarkan sifat hidupnya parasit dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu obligat dan fakultatif. Obligat yaitu parasit yang hanya bisa hidup jika berada pada inang. Fakultatif yaitu parasit yang mampu hidup di lingkungan air jika tidak ada inang disekitarnya.

a. Parasit fakultatif
Parasit fakultatif merupakan organisme yang sebenarnya hidup bebas, tetapi karena kondisi tertentu, mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai parasit sehingga sifat hidup keparasitannya tidak mutlak.

b. Parasit obligat
Parasit obligat yaitu semua organisme yang untuk kelangsungan hidup dan eksistensinya mutlak memerlukan hospes.

c. Parasit Insidental atau Sporodis
Parasit ini merupakan suatu parasit yang karena sesuatu sebab berada pada hospes yang tidak sewajarnya.

d. Parasit Eratika
parasit ini merupakan parasit yang terdapat pada hospes yang wajar tetapi lkasinya pada daerah yang tidak wajar. Parasit-parasit yang dapat mendatangkan kerugian kepada induk semangnya biasanya dengan beberapa cara antara lain menghisap darah, cairan limfe, eksudat; memakan jaringa padat secara langsung; menyebabkan penyumbatan secara mekanis pada usus, saluran empedu, pembuluh darah; menyebabkan tekanan atrofis; menghancurkan sel-sel tubuh dengan berlangsungnya pertumbuhan didalamnya; memproduksi substansi beracun seperti hemolisin, histolisin dan anti penjedalan; reaksi alergi, pembengkakan, hipertrofi, hyperplasia; merangsang pertumbuhan kanker dan juga menurunkan induk semangnya terhadap penyakit lain dan parasit (Levine 1990).
Infeksi yang terjadi pada ikan karena serangan parasit merupakan masalah yang cukup serus dibanding dengan gangguan yang disebabkan oleh factor lain. Sebab parasit bisa menjadi wabah bila diikuti oleh infeksi sekunder. Kolam yang tidak terawat merupakan tempat yang baik bagi organisme penyebab infeksi penyakit yang mungkin telah ada pada kolam atau juga berasal dari luar. Yang jelas, selama kolam terjaga dengan baik serta lingkungan yang selalu mendapat perhatian, parasit dalam kolam maupun yang dari luar tidak akan mampu menimbulkan infeksi (Irawan 2000).
 

 BAB III
METODELOGI

3.1.  Waktu dan Tempat
Adapun waktu pelaksanaan praktikum Hama dan penyakit Ikan, jurusan Perikanan dan ilmu kelautan dilaksanakan , pada hari senin tanggal 10 juni 2013. Pukul : 14.30 WIB  - Selesai
Tempat : Di laboratorium fakultas perikanan dan ilmu kelautan (UTU)

3.2.  Alat dan Bahan
            Dalam praktikum hama dan penyakit ikan pada Laboratorium Fakultas perikanan dan ilmu kelautan  alat dan bahan yang kami gunakan adalah :
Tabel 1. Alat dan Bahan

No
Alat dan bahan
Kegunaan

Toples wadah kaca
Tempat melihat gerak gerik target
1
Ikan sampel
Objek identifikasi
2
Gunting
Untuk memotong organ target
3
Objek glass
Tempat organ target yg ingin di identifikasi
4
Cover glass
Untuk menutupi organ target pada objek glass
5
Jarum tusuk
Untuk membunuh sampel

Pinset
Untuk penjepit organ target
6
Cawan petri
Tempat potongan organ target

Aquades
Untuk membersihkan
7
Microskop
Untuk mengidentifikasi

3.3. Prosedur kerja
            Dalam praktikum Hama dan Penyakit Ikan, ada beberapa teknik yang dilakukan untuk melihat parasit pada ikan. Dalam pemeriksaan dilaboratorium setiap jenis penyakit berbeda cara pemeriksaannya. Berikut ini adalah salah satu pemeriksaan yang kami lakukan antara lain :


3.3.1  Pemeriksaan Parasit
Dalam pemeriksaan perasit ada dua cara yang dilakukan, anatar lain pemeriksaan eksternal dan internal. Sebelum dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu sampel yang akan diamati haruslah dalam keadaan hidup, dan ikan dipertahankan dalam keadaan basah. Dengan tujuan agar parasit yang terdapat pada tubuh ikan tidak mati.

A.  Pemeriksaan Eksternal
Ø  Ikan sampel yang telah dimatikan didalam wadah yang berisi air tersebut harus dilihat gerak geriknya.
Ø  Diamati perubahan pada ikan sampel, insang, mulut, mata, anus, dan ekor.
Ø  Kemudian di ambil bagian lendir yang ada ditubuh bagian luar ikan, misalnya pada kulit, sisik, sirip, insangnya dsb.
Ø Lalu dioleskan pada gelas benda, kemudian ditetesi akuades dan ditutup dengan gelas penutup.
Ø  Kemudian dilihat dibawah microskop dan dicatat hasil yang didapatkan.

B.  Pemeriksaan Internal
Ø  Ikan sampel di tusuk dulu dibagian kepala ikan agar ikannya mati.
Ø  Kemudian dibedah dengan gunting atau  di potong insang yg terdapat pada bagian orvoculumnya.  
Ø  Lalu sampel nsang yang telah  di potong pada bagian ovorculum tersebut dan diletatkan pada cawan petri,
Ø  Kemudian diletakkan diatas kaca preparat. .
Ø  Lalu dilihat dibawah microskop
Ø  Dan dicatat hasil yang didapatkan tersebut.



 BAB IV
HASIL DAN PEMABAHASAN

4.1. Hasil
Tabel 2. hasil identifikasi parasit
No
Jenis ikan
Parasit
1.
                  Ikan Gabus
Tidak ada
2.
                  Ikan Nila
Tidak ada
3. 
                  Kepiting
Tidak ada

4.2. Pemabahasan
            Berdasarkan praktikum identifikasi hama dan penyakit ikan yang telah kami laksanakan di laboratorium perikanan dan ilmu kelautan pada hari senin 10 juni 2013, yaitu dilakukan identifikasi pada ikan gabus, ikan nila, kepiting dan pada ketiga sampel tersebut tidak  ditemukan parasit.
           

4.2. Pemabahasan
            Berdasarkan praktikum identifikasi hama dan penyakit ikan yang telah kami laksanakan di laboratorium perikanan dan ilmu kelautan pada hari senin 10 juni 2013, yaitu dilakukan identifikasi pada ikan gabus, ikan nila, kepiting dan pada ketiga sampel tersebut tidak  ditemukan parasit.
           




BAB V
PENUTUP

5.1.  Kesimpulan
1. penyakit merupukan salah satu factor yang menyebabkan kerugian yang besar terhadap usaha bedidaya
2. Dalam usaha budiaya haruslah selalu dikontrol dari serangan hama dan penyakit ikan.
3. Pada praktikum ini kami tidak menemukan parasit.

5.2  Saran
1. Mahasiswa menghara kan dapat menjalin hubungan dengan baik dengan pihak dosen dan asdos yang telah mengajari kami tentang identifikasi sampel ikan tersebut.
2. Mahasiswa juga sangat mengarapkan bisa menimba ilmu tentang parasit, agar sedikit banyak tahu tentang penangganan hama dan penyakit pada ikan.
3. Kedisiplinan merupakan modal utama untuk menujuh kesuksesan.
4. Setiap praktikum diharapkan kepada mahasiswa agar jangan ada keributan dalam laboratorium perikanan.



DAFTAR PUSTAKA

Alifuddin, M. 2004. Diagnostik Pewarnaan Sediaan Parasit. Dalam: Pelatihan Dasar Karantina Ikan Tingkat Ahli dan Terampil. Pusat Karantina Ikan. Agustus 2004. Bogor.15 hal
Axelrod, H.R., Warren, E.B., Cliff, W.E.1995. Dr Axelrod’s Mini Atlas of Freshwater Aquarium Fishes Mini Edition. 1995 edition. TFH Publications Inc. United States
FAO dan NACA. 2001. Asia Diagnostic Guide to Aquatic Animal Diseases.
Pelczar, M.J., dan E.C.S. Chan, 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.


LAMPIRAN